Kamis, 06 Oktober 2011

DEBIAN sebagai DHCP Server untuk jaringan


DEBIAN sebagai DHCP Server untuk jaringan

Implementasi DHCP
Dalam membangun sebuah DHCP Server yang berbasis Linux tidaklah begitu sulit, hanya membutuhkan beberapa teknik konfigurasi agar DHCP Server dapat berjalan sebagaimana mestinya, berikut langkah-langkah dalam melakukan implementasi DHCP Server dengan menggunakan Linux DEBIAN :
Terlebih duluh siapkan satu buah PC yang akan dijadikan sebagai DHCP Server, atau bisa juga menggunakan Virtual Server yang telah terinstall OS Linux.
Configurasi pada sisi Server =>
Langkah pertama lakukan instalasi paket DHCP Server pada OS linux dengan menggunakan perintah :
Perintah install DHCP di Linux
Kemudian pilih OK untuk melanjutkan proses instalasi DHCP ke dalam Server
Authority DHCP Server
Setelah selesai, kita menuju ke dalam direktori hasil instalasi DHCP Server dengan menggunakan perintah berikut :
Masuk ke dalam direktori hasil installasi
Melihat isi direktori dhcp
Kemudian bukan file dhcp.conf untuk melakukan pengkonfigurasian DHCP lebih lanjut dengan menggunakan perintah berikut :
Perintah membuka file dhcp.conf
pada bagian # option definition common to all supported networks, tambahkan beberapa informasi seperti berikut ini :
Pengisian Informasi mengenai alamat DNS di DHCP
Kemudian pada bagian ini kita isikan beberapa informasi yang akan diberikan ke klien seperti IP address, DNS dan Gateway. pada bagian ini kita tidak perluh bersusah payah untuk menhafalkan semua scriptnya karena secara default setelah DHCP diinstall semua configurasi yang kita butuhkan telah ada, hanya saja masih dalam bentuk off dan default.
Script default DHCP
Mengaktifkan script default DHCP
Edit script default DHCP sesuai keadaan network
Setelah mengetikkan semua script yang dibutuhkan, selanjutnya simpan hasil configurasi kita dengan mengetikkan perintah :wq seperti pada gambar di bawah ini :
Perintah save
Selanjutnya lakukan proses restart terhadap service DHCP server agar hasil configurasi yang telah kita masukkan dapat di muat oleh system
Restart service dhcp server
Sampai di sini DHCP Server telah selesai, tinggal melakukan configurasi ke sisi klien. untuk mengecek status dari DHCP gunakan perintah berikut ini :
Periksa status service DHCP
Configurasi pada sisi Client =>
Setelah configurasi pada sisi Server selesai, berikutnya kita lakukan configurasi pada sisi client. pada langkah ini tidak begitu sulit, hanya memerlukan beberapa langkah yang tidak sulit. berikut langkah-langkahnya :
Pertama pada Network Connection klik Local Area Connection

Local Area Connection
kemudian pilih option Internet Protocol (TCP/IP) dan klik properties

Configurasi TCP/IP
kemudian pada Internet Protocol Properties pilih option pertama yakni Obtain an IP address automatically, hal ini bertujuan agar pemberian IP Address dilakukan dengan cara dinamis oleh server
Set Obtain IP Address
kemudian klik OK dan Close.
Secara otomatis jika komputer client terhubung ke dalam jaringan yang memiliki DHCP server akan memperoleh alamat IP sesuai dengan hasil configurasi yang ada di sisi Server. Untuk melakukan pengecekan alamat IP di Client tidak sulit ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk hal ini, pertama pada bagian Network Connection klik kanan pada Local Area Connection dan pilih status maka akan nampak hasil seperti gambar di bawah ini :
Hasil request dari DHCP server
kedua dengan menggunakan Command Prompt atau Command Line hanya dengan menggunakan perintah ipconfig /all pada windows atau ifconfig pada linux
Hasil request dhcp di Command Prompt
untuk melakukan request alamat IP ke server bisa di lakukan dengan dua cara juga, pada Network Connection klik kanan kemudian pilih status dan klik tombol repair untuk melakukan requst ip dari DHCP Server.
Repair IP DHCP Client
sementara pada command prompt kita bisa menggunakan perintah ipconfig /renew
Reques IP dhcp di command prompt
demikian penjelasan mengenai DHCP server di DEBIAN dan langkah-langkah konfigurasinya, semoga dapat bermanfaat bagi anda.

Model Jaringan 7 OSI Layer

Pengantar Model Open Systems Interconnection(OSI)
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.

Model Layer OSI
osigroupedlayers.gif
Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
“Open” dalam OSI
open.gif“Openâ€� dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar pasang).
Modularity
“Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya.
Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.
Modularity
modularity_1.gif
Seperti contoh Jasa Antar/Kurir. “Modularity” pada level transportasi menyatakan bahwa tidak penting, bagaimana cara paket sampai ke pesawat.
modularity_2.gif
Paket untuk sampai di pesawat, dapat dikirim melalui truk atau kapal. Masing-masing cara tersebut, pengirim tetap mengirimkan dan berharap paket tersebut sampai di Toronto. Pesawat terbang membawa paket ke Toronto tanpa memperhatikan bagaimana paket tersebut sampai di pesawat itu.
7 Layer OSI
Model OSI terdiri dari 7 layer :
  • Application
  • Presentation
  • Session
  • Transport
  • Network
  • Data Link
  • Physical
Apa yang dilakukan oleh 7 layer OSI ?
osilayer.gif
Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.
Model OSI
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.
Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.
Model OSI
Keterangan
osilayers_1.gif
Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
osilayers_2.gif
Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
osilayers_3.gif
Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.
osilayers_4.gif
Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
osilayers_5.gif
Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
osilayers_6.gif
Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
osilayers_7.gif
Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.

copy by

Telecommunications & Internetworking

AREA JARINGAN KOMPUTER

Secara umum terdapat dua macam pembagian area jaringan komputer, yaitu:

· Local Area Network (LAN)
· Wide Area Network (WAN)


Local Area Network (LAN)

Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer lokal, seluruh komputer yang terhubung ke jaringan terhubung pada satu pusat yang disebut gateway. LAN biasa ditemui pada jaringan-jaringan kecil dalam suatu ruangan atau lembaga
tertentu. Dalam pengembangannya, LAN berkembang menjadi sebuah Metropolitan Area
Network (MAN), yang sudah melibatkan lebih dari satu gateway, dan biasanya telah
memiliki sebuah server utama. MAN biasanya diterapkan pada Sistem Informasi
perkotaan.

Wide Area Network (WAN)

Jaringan komputer skala luas (WAN) merupakan pengembangan dari MAN dan telah melibatkan lebih dari satu server utama, masing masing server utama saling terhubung dan setiap komputer yang terhubung ke jaringan akan dapat saling mengakses server tersebut. WAN biasanya mencakup sebuah area yang sangat luas, bahkan antarnegara. Dalam perkembangannya, WAN akan berkembang menjadi sebuah jaringan global yang biasa dikenal sebagai Interconnected-Networking (Internet). Untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan lokal lain maupun dengan
jaringan berskala luas (WAN), diperlukan sebuah perangkat khusus untuk mengatur
gateway-nya, yaitu Router.

Model referensi OSI dan Standarisasi.
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standard an disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk bias saling  berkomunikasi diperlukan penerjemah / interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol . Untuk itu badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat  aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat Materi Training Local Area Network telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam  mengembangkan protokolnya. Model referensi OSI terdiri dari tujuh lapisan,  mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya  untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangun jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol internet bisa dilihat
dalam tabel berikut :
Model OSI TCP / IP Protokol TCP / IP
No Lapisan Nama Protocol Kegunaan
1 Aplikasi Aplikasi
DHCP (Dynamic
HostConfiguration Protocol)
Protokol untuk distribusi IP pada
jaringan dengan jumlah IP yang
terbatas
DNS (Domain Name Server ) Database nama domain mesin dan
nomor IP
FTP (File Transfer Protocol ) Protokol untuk transfer file
HTTP (Hyper Text Transfer
Protocol
Protokol untuk transfer file HTML
dan Web
MIME (Multipurpose internet
Mail Extention)
Protokol untuk mengirim file binary
dalam bentuk teks.
NNTP (Network News Transfer
Protocol)
Protokol untuk mengirim dan
menerima Newsgroup
SMB (Server Message Block) Protokol untuk transfer berbagai
server file Dos dan Windows
POP (Post Office Protocol) Protokol untuk mengambil mail dari
server.
2 Presentasi
SMTP (Simple Mail Transfer
Protocol)
Protokol untuk mengirim mail
SNMP (Simple NetworkManagement Protocol)
Protokol untuk manajemen jaringan
Telnet Protokol untuk akses jarak jauh
TFTP (Trivial FTP ) Protokol untuk transfer file
3 Sessi
NETBIOS (Network Basic Input
Output System)
BIOS jaringan standar
RPC (Remote Procedure Call) Prosedur pemanggilan jarak jauh
SOCKET Input Output untuk network jenis
BSD-UNIX
4 Transport Transport
TCP (Tranmission Control
Protocol)
Protokol pertukaran data
berorientasi (connection oriented)
UDP (User Datagram Protocol) Protokol pertukaran data nonorientasi
(Connectionless)
5 Network Internet
IP (Internet Protokol) Protokol untuk menetapkan routing
RIP (Routing Information
Protokol)
Protokol untuk memilih routing
ARP (Address Resolution
Protokol)
Protokol untuk mendapatkan
informasi hardware dari nomor IP
RARP (Reverse ARP) Protokol untuk mendapatkan
informasi nomor IP dari hardware
6 Datalink
Network
Interface
PPP (Point to Point Protokol) Protokol untuk point ke point
SLIP (Serial Line Internet
Protokol)
Protokol dengan menggunakan
sambungan serial
7 Fisik Ethernet, FDDI, ISDN, ATM
4. Pengertian jaringan komputer.
Jaringan komputer pada hakekatnya adalah dua komputer atau lebih yang terhubung satu dengan yang lainnya. Perangkat yang dapat dihubungkan tidak terbatas pada komputer saja, melainkan termasuk printer dan perangkatperangkat keras lainnya. Sebagai perhubung dapat digunakan kabel atau media lain yang tidak menggunakan kabel, misalnya gelombang radio dan sinarinframerah.

5. Istilah – Istilah jaringan.

Berbicara mengenai jaringan tidak dapat dilepaskan dari beberapa istilah atau  terminologi yang sangat akrab dengan dunia jaringan. Oleh sebab itu sebelum pembicaraan mengenai jaringan diperdalam, ada baiknya istilah –istilah tersebut di bahas terlebih dahulu. Beberapa istilah dalam jaringan yang akan kita bahas adalah :
 Server
 Client
 Node
 Peer to peer
 Local dan Remote
 Protokol
 Kartu jaringan
 Repeater, Bridge, Router
 Gateway
 Firewall
Server
Server adalah sebuah komputer yang menyediakan file, sumberdaya atau layanan tertentu yang diperlukan dalam sebuah jaringan. Biasanya komputer yang dipakai sebagai server memiliki spesifikasi perangkat keras khusus dan lebih tinggi dari komputer – komputer lain yang ada di jaringan tersebut. Jaringan skala kecil umumnya hanya memiliki sebuah server, namun untuk jaringan dengan skala besar dapat memiliki dua server atau lebih.

5.2. Client

Secara mudah, client adalah komputer yang bukan server. Jika server menyediakan file, sumberdaya, layanan tertentu, maka client adalah komputer yang meminta, file, sumberdaya, atau layanan dari server. Jika kemudian ada istilah “Client/server” maka istilah tersebut pastilah merujuk pada sebuah system jaringan yang memiliki minimal sebuah server dan beberapa client. Misalnya saja ada istilah “äplikasi database client/server” maka artinya adalah sebuah server yang menyimpan file-file database dan aplikasi pada client hanya dapat berjalan apabila telah mendapatkan informasi dari
database yang ada di server.

5.3. Node

Pada intinya semua perankat keras yang terhubung ke jaringan disebut nude, entah itu berupa sebuah komputer server, komputer client, atau sebuah printer.

5.4. Peer to peer.

Dalam sebuah jaringan peer to peer tidak terdapat server maupun client. Jadi artinya setiap komputer yang terhubung ke dalam jaringan memiliki tingkatan yang sama. Biasanya jaringan peer to peer digunakan untuk berbagi pakai atau sharing data atau printer antara komputer yang ada dalam jaringan tersebut. Jaringan dengan sifat peer to peer biasa disebut workgroup.

5.5 . Local dan remote

Istilah local menunjukkan berbagai sumberdaya yang ada didalam sebuah komputer, baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Jika komputer tersebut akan mengakses sumberdaya yang ada pada dirinya sendiri sudah barangtentu tidak perlu ” mengarungi” jaringan sehingga disebut sebagai local. Mengikuti jalan pikiran yang sama, berbagai sumberdaya yang harus diakses dengan menggunakan jaringan terlebih dahulu akan disebut dengan remote.

5.6. Protokol

Kita umpamakan komputer-komputer yang ada dalam sebuah jaringan adalah sekumpulan manusia yang saling berkomunikasi satu dengan lainnya, maka tentunya mereka harus mengerti bahasa yang sama agar dapat saling berkomunikasi. Protokol dapat diumpamakan sebagai bahasa tersebut. Protokol yang paling umum digunakan sehingga pasti dikenal oleh berbagai macam jaringan adalah protocol TPC/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Ibarat bahasa, TCP/IP adalah bahasa inggris yang merupakan bahasa internasional. Salah satu contoh protocol yang lain adalah IPX(InterPacket Exchange) yang digunakan system operasi Novell NetWare.

5.7 . Kartu jaringan.

Kartu jaringan merupakan perangkat keras yang menterjemahkan sinyal-sinyal jaringan ke bentuk paket-paket data yang dimengerti komputer. Kompunen ini sering disebut kartu karena bentuknya seperti kartu yang harus ditancapkan ke komputer, baik pada slot PCI ataupun SCSI. Pada bagian belakang panel terdapat lubang konektor untuk menancapkan
kabel jaringan. Konektor yang ada pada kartu jaringan ada dua macam yaitu biasa di sebut konektor BNC dan RJ-45 (UTP). Konektor BNC berbentuk seperti kabel TV dan sekarang sudah jarang digunakan sedang RJ-45 atau sering disebut UTP seperti konektor kabel telpon namun jumlah kabelnya lebih banyak. Jika jaringan yang digunakan bersifat wireless maka pada panel belakang tidak terdapat lubang konektor melainkan ada antenna.

5.8 . Repeater, Bridge, dan Router.

Ketiga istilah tersebut adalah perangkat keras yang fungsi utamanya adalah menghubungkan dua buah jaringan.
Repeater
berfungsi untuk memperkuat sinyal dari sebuah segmen jaringan kesegmen jaringan lainnya, repeater bermanfaat untuk mengatasi keterbatasan panjang kabel karena sinyal yang melemah setelah menempuh jarak tertentu dapat diperkuat kembali.
Bridge berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen yang sama. Selain memperkuat sinyal seperti yang dilakukan repeater, bridge juga melakukan tranmisi ulang paket data dari satu segmen ke segmen yang lainnya.
Router berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen yang berbeda, untuk membedakan router dengan bridge, dapat di umpamakan bus antar kota. Bridge dapat diibaratkan AKDP(Antar Kota Dalam Propinsi), sedangkan Router Diibaratkan AKAP (Antar Kota Antar Propinsi)

5.9 . Gateway

Gateway berfungsi sebagai antarmuka sebuah jaringan skala kecil denganjaringan beskala jauh lebih besar, misalnya antara sebuah LAN dengan Internet atau antara LAN di Unit-usaha dengan WAN ptpn7 secara keseluruhan. Gatway juga dapat melakukan translasi protocol diantara kedua jaringan tersebut.
 
5.10Firewall
Firewall adalah system keamanan pada sebuah jaringan, firewall dapat berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Tugas firewall adalah mencegah yang tak berizin agar tidak dapat masuk ke dalam jaringan.
 
6. Skala Jaringan
Pada dasarnya ada empat macam skala jaringan.
Ø LAN
Ø MAN
Ø WAN
Ø INTERNET
 

6.1 . LAN
LAN atau Local Area Network adalah jaringan berskala relatif kecil dan dibatasi oleh batasan geografis tertentu, misalnya suatu gedung atau komplek gedung, banyak LAN yang hanya memiliki area satu ruangan saja.
6.2 . MAN
MAN atau Metropolitan Area Network adalah jaringan yang berskala lebih besar dari LAN tapi masih dalam satu kota, misalnya jaringan antar gedung dalam suatu apartemen atau jaringan antara unit-usaha Kedaton dengan unit-usaha Pewa dengan unit –usaha Rejosari.
6.3 . WAN

WAN atau Wide Area Network adalah jaringan dari berbagai LAN .Ruang lingkupnya tidak lagi terbatas pada suatu area geografis saja, tetapi dapat melintas batas kota bahkan Negara. Sebagai media penghubung antara LAN yang satu dengan LAN yang lainnya dapat digunakan saluran telepon dan satelit.